Minggu, 30 Maret 2014

Ular Berbisa

 Copperhead Amerika

Ular ini dinamakan 'Copperhead Amerika' karena memiliki belang merah yang berkilau di kepalanya (Copperhead = berkepala tembaga). 

Copperhead Amerika dapat ditemukan di wilayah timur Amerika Serikat dan di Asia di kepulauan Okinawa Jepang dan pegunungan Himalaya. 

Panjang ular ini mencapai 1 meter. Sisiknya membuatnya tersembunyi ketika berada di antara daun gugur karena warna sisiknya menyerupai daun gugur. Taring copperhead amerika yang berisi bisa akan terlipat ke belakang di dalam mulutnya jika tidak digunakan. Biasanya seekor ular copperhead amerika menghasilkan bisa tak lebih dari 65 miligram. Walaupun gigitannya itu sangat menyakitkan dan menyebabkan luka parah, namun tidak sampai mematikan. 

Copperhead Amerika biasanya pemalu. Ular ini jarang sekali menyerang duluan. Jika terganggu atau disakiti, ia akan bereaksi dengan ganas dan menyerang balik penyerangnya.






Gaboon Viper

Ular Gaboon Viper memiliki diameter tubuh mencapai 45 cm dan panjangnya 2 m. Di bagian tengah kepala Gaboon Viper terdapat sebuah garis. 

Warnanya yang cokelat gelap dan terang ini membantunya untuk berkamuflase. 

Gaboon Viper adalah ular dengan taring paling panjang dari semua jenis ular di dunia. Panjang taringnya hampir 5 cm. 

Satu-satunya cara mendapatkan makanan bagi gaboon viper yang tak bergigi ini adalah dengan membuka mulutnya lebar-lebar. Lalu dengan ototya yang kuat, viper ini mendorong mangsa ke perutnya. 
Ketika seekor gaboon vioer mula-mula membuka mulut, yang kelihatan hanyalah ujung taringnya yang berongga. Ketika melompat ke arah mangsa, mulutnya terbuka lebar, dan taringnya mencuat keluar dari sarungnya dengan posisi menyerang. Lalu viper menancapkan taringnya ke tubuh mangsa dan menyuntikan bisa dalam dosis besar. Setelah mangsanya mati, ular ini menelannya bulat-bulat.



Fer-De-Lance 

Fer-De-Lance menyimpan bisa dalam kelenjar besar di matanya. Kepala ular Fer-De-Lance berbentuk segitiga dan runcing, seperti kepala tombak. Karena bentuknya inilah dia diberi nama Fer-De-Lance, yang dalam bahasa Prancis berarti "tombak". Taring Fer-De-Lance yang melengkung terletak di mulut bagian atas.     Organ lubang Fer-De-Lance yang terletak di antara mata dan lubang hidungnya berguna untuk mendeteksi mangsa.

 Lancehead emas adalah jenis Fer-De-Lance yang paling mematikan, yang hidup di pulau Quatemala Grande di Brazil. Di sana, lancehead emas berkembang biak dalam jumlah sangat banyak. Di Brazil, ular Fer-De-Lance dijuluki sebagai "roh jahat perkebunan". Ular ini seringkali menggigit pekerja perkebunan ketika mereka sedang berjalan ke tempat mereka bekerja.

 Contohnya ada seorang nelayan naik perahu ke pulau Quatemala Grande untuk memetik pisang. Ketika berjalan di hutan, ia digigit oleh seekor ular lancehead emas. Nelayan itu lari ketakutan menuju perahunya, tetapi dalam perjalanan ke perahu, ia digigit oleh beberapa lancehead emas lainnya. Dengan menahan sakit yang luar biasa tersebut, ia sampai ke perahunya. Ia berusaha menyayat bekas gigitan ular lancehead emas tersebut dan berusaha menghisap agar bisa iut keluar. Namun usahanya sia-sia. Tak lama kemudian nelayan tersebut tidak sadarkan diri. Fer-De-lance juga mudah untuk berkamuflase karena warna tubuhnya mirip sekali dengan daun gugur.



Mamba Hitam



Mamba Hitam adalah ular paling mematikan di dunia. Ular Mamba Hitam ini memiliki kepala berbentuk peti mati. Ular ini diberi nama Mamba Hitam karena kulit di dalam mulutnya berwarna hitam keunguan. Mulut Mamba Hitam dapat terbuka cukup lebar untuk menelan bulat-bulat bintang kecil. Perut Mamba Hitam memeiliki sisik yang besar untuk membantunya mencengkram tanah ketika bergerak. Mamba Hitam panjangnya adalah 4,3 m dan dapat bergerak dengan kecepatan 19 kilometer per jam. Jika merasa terganggu, Mamba Hitam menjadi sangat ganas dan akan menyerang untuk mempertahankan diri. Walaupun Mamba Hitaam hidup di Afrika, ia tidak suka panas yang berlebihan dan sering bersembunyi dari teriknya matahari. Gunduka rayap memberikan keteduhan yang dibutuhkannya. Untuk mempertahankan dirinya, Mamba Hitam mengangkat tubuhnya tiinggi-tinggi sambil membuka mulut dan menggoyangkan kepalanya untuk menakuti orang yang bagi Mamba Hitam mengganggu. Mamba Hitak tidak terasa terancam oleh binatang lain. Mereka sangat berbisa bagi binatang lain. Namun, mereka menjadi terancam punah ketika habitat padang rumput atau hutan tempat tinggalnya dirusak untuk dijadikan lahan pertanian dan rumah penduduk. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar